Pembuatan (Rabu, 08 Desember 2010 / 21.17)
Kelvin :
Bab 1 & Bab 2
Eka :
Bab 3 & Bab 4
Welly :
Bab 5 & Bab 6
X IPA 1
Fungi ( / 21.13)
Fungi
Fungi sebelumnya termasuk dalam tumbuhan tetapi fungi memiliki perbedaan yaitu fungi tidak memiliki klorofil yang berarti fungi merupakan makhluk hidup heterotrof. Fungi mendapat makanan dari hewan atau tumbuhan yangsudah mati atau sebagai parasit kepada makhluk hidup yang lain. Fungi merupakan hal penting dalam ekosisitem karena sebagai dekomposer. Fungi di bagi jadi beberapa klasifikasi yaitu Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota, dan Deutromycota.
Ascomycota
Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Spora yang dihasilkan adalah aksospora.
Reproduksi Aseksual
Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau pseudohifa.
Reproduksi Seksual
Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan. 2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid. 3)Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium. 4)Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami. 5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan. 6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik. 7)Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. 8)Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
Basidiomycota
Divisi
Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut
basidium. Jamur ini memiliki hifa yang bresekat. Jalinan hifa membentuk sel generative. Jamur ini menghasilkan spora yang bernama basidiospora. Bentuk jamur ini seperti payung. Jamur ini dapat di gunakan sebagai bahan makanan adalah jamur kuping dan jamur kayu.
Zygomycota
Jamur yang jenis ini dapat kita lihat jika melihat roti yang sedang jamuran.Hifa jamur ini tidak bersekat. Bagian dari hifa berdiferensiasi menjadi sporangium. Zygomycota menghasilkan spora yang bernama zigospora. Peran Jamur ini sebagai pembusuk bahan organik. Contohnya roti, buah, dan makanan yang berjamur. Contoh Rhizopus stolonifer yang berada di roti.
Deutromycetes
Kelompok jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna. Setiap jamur yang telah teridentifikasi telah dinamakan tetapi kelompok ini tidak di kelompokan karena tidak diketahui jenisnya. Jadi ini klompok yang belum teridentiifikasi. Contohnya dahulu oncom termasuk Deutromycetes tetapi setelah ditemukan jenisnya oncom dikeluarkan dari Deuteomycetes.
Protista Seperti Tumbuhan ( / 20.47)
Protista seperti Tumbuhan
Ganggang berukuran makroskopik yang berarti merupakan hewan yang sangat kecil dan tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Tetapi ada juga ganggang yang ukurannya sampai 5 meter yaitu Macrocystis. Ganggang ada yang uniseluler (bersel 1) dan ada yang multiseluler (bersel banyak). Ganggang ada yang hidupnya sendiri yang disebut ganggang soliter. Jika ganggang yang hidupnya berkelompok disebut berkoloni.
Struktur dan fungsi tubuh
Ganggang memiliki membrane sel karena ganggang merupakan eukariot. Sel ganggang memiliki Kloroplas. Kloroplas berguna sebagai alat untuk melakukan proses fotosintesis dan memiliki pigmen warna. Kloroplas ada banyak warna contoh klorofil (hijau), santofil (keemasan), fukosantin (cokelat), karoten (oranye). Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada semua jenis ganggang.
Cara Hidup dan Habitat
Ganggang melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makananya. Jadi ganggang termasuk makhluk hidup autotrof. Ganggang hidup bebas di perairan dan ganggang sebagai produsen untuk makhluk hidup heterotrof .
Reproduksi
Ganggang melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Ganggang juga melakukan Metagenesis (pergiliran keturunan). Spora dari ganggang merupakan bentuk vegetatifnya sedangakan generatifnya saat ganggang menghasilkan gamet (sel kelamin).
· Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada ganggang ada 3 jenis pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora.
o Pembelahan Biner
Pembelahan biner terjadi pada ganggang contohnya Chlorella dan Euglena. Jadi sel induk membelah menjadi 2 ganggang baru.
o Fragmentasi
Fragmentasi terjadi pada ganggang multiseluler berbentuk filament atau talus. Contoh dari ganggangnya Laminaria, Spirogyra, dan Sargassum. Jadi Filamen atau Talus yang putus akan menjadi ganggang baru.
o Pembentukan Spora
Pembentukan spora dapat terjadi pada ganggang uniseluler atau ganggang multiseluler. Contoh ganggangnya Chlamydomonas dan Ulothrix. Spora di hasilkan oleh dinding sel induk dan spora keluar dari dinding sel induk yang telah pecah.Ganggang baru bersifat haploid.
· Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual terjadi penyatuan sel kelamin (gamet). Penyatuan gamet di perantarakan oleh air. Hasil penyatuan gamet membentuk zigot yang bersifat diploid (2n). Ganggang diploid itu disebut sporofit. Pada ganggang uniseluler dan ganggang berbentuk filament zigot membentuk zigospora. Lalu zigospora membelah menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat haploid. Haploid tadi memiliki flagellum untuk bergerak. Ini disebut zoospore. Hasil dari itu merupakan reproduksi seksual disebut sel vegetatif. Pada ganggang uniseluler dan berbentuk filamen membentuk alat kelamin untuk bereproduksinya. Gamet betina dihasilkan oleh oogonium sedangkan gamet jantan dihasilkan oleh anteridium.
Klasifikasi Ganggang
Ganggang di kelompokan kedalam 6 kelompok yaitu
1. Euglenoid (Euglenophyta)
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata)
4. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
5. Phaeophyta (Ganggang Coklat)
6. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid ( Yunani, eu=sejati ; glena=mata) memilki bintik seperti mata yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (Fikobilin) yang berguna sebagai fotoresptor atau dengan kata lain untuk alat perangsang adanya cahaya matahari. Euglenoid diselubungi oleh pelikel. Pelikel ada sejenis protein dan membuat bentuk ganggang ini lentur. Ganggang ini memiliki kloroplas yang mengandung klorofil a dan b serta karoten. Hasil fotosintesis ganggang ini berupa sejenis zat pati yang disebut paramilon. Ganggang ini memiliki 2 flagelum ada yang panjang dan ada yang pendek untuk alat geraknya. Ganggang ini hidup di perairan tawardan bereproduksi secara aseksual. Contoh ganggang ini ada Euglena.
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Ganggang ini dominan dengan pigmen karotenn yang berupa santofil. Pigmen lainya adalah fukosantin, klorofil a dan c. Waranya keemasan dan hidupnya ada yang soliter dan ada yang berkoloni. Memiliki cadangan makanan berupa lemak dan karbohidrat. Dapat bereprodukasi secara aseksual maupun seksual. Contoh ganggang keemasan Navicula dan Synura.
Pyrrophyta/Dinoflagellata ( Ganggang Api)
Ganggang api memiliki pigmen klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin. Ganggang ini umumnya merupakan organism uniseluler yang bersifat fotosintetik. Ganggang ini umumnya ada flagellum di samping atau di ujung selnya. Ganggang api melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh ganggang api Gonyaulax.
Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Ganggang hijau atau Chlorophyta (Yunani, Chloros=hijau) memiliki pigmen dominan berupa klorofil a dan b. Klorofil b hanya terdapat pada ganggang hijau saja. Ganggang hjiau juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau juga ada yang dapat bergerak dengan menggunakan flagellum yang dimilikinya. Sebagian besar ganggang hiaju hidup di air tawar. Contoh ganggang hijau Volvox, Ulva, dan Halimeda.
Phaeophyta ( Ganggang cokelat)
Ganggang cokelat atau Phaeophyta (Yunani, Phaios= cokelat) merupkan ganggang laut yang memiliki pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin.Fukosantin ini berwarna cokelat yang membuat warna yang lain tak begitu terlihat karena selain fukosantin ada pigmen klorofil a, klorofil c, dan santofil. Ganggang ini bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Contoh ganggang cokelat Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.
Rhodophyta ( Ganggang merah)
Rhodophyta (Yunani, rhodos=merah) memiliki pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritin. Sebagaian besar dari ganggang ini merupakan ganggang multiseluler. Cadangan makanan ganggang ini berupa tepung florid. Ganggang ini mengalami metagenesis (pergiliran daur hidup) dengan kata lain berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Contoh ganggang merah adalah Laurencia sp. Dan Corallina.
Protista Seperti Hewan ( / 20.41)
Protista yang Menyerupai Hewan
Ada sekitar 65 ribu jenis protista yang menyerupai hewan atau lebih dikenal Protozoa. Protozoa berasal dari 2 kata Proto= pertama dan Zoa=hewan. Protista yang menyerupai hewan merupakan makhluk hidup uniseluler (organism bersel satu), heterotrofik (tidak dapat membuat makanannya sendiri), dan memiliki cirri hewan yang lebih kelihatan.
· Ciri Tubuh
o Ukuran dan Bentuk
Protozoa berukuran mikroskopis (makhluk hidup yang berukuran kecil), yaitu berukuran sekitar 10µm sampai 200µm. Bentuk sel protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap ada yang berubah-ubah. Bebrapa kelompok protozoa ada yang memiliki cangkang
o Struktur dan fungsi tubuh
Protozoa terdiri dari membran sel , sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti sel.
Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas.
Vakuola makanan berfungsi mencerna makanan.
Sitoplasma adalah sel yang terbungkus dengan membrane sel.
Vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membrane sel serta mengatur kadar air.
Inti sel berfungsi mengatur aktivitas sel.
· Cara Hidup
Karena Protozoa merupakan makhluk heterotrof Protozoa memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organism. Sebagai pemangsa bakteri protozoa sangat berguna dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.
· Habitat
Protozoa hidup secara soliter/ berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagaian besar protozoa tinggal di laut atau air tawar contohnya : diselokan, kolam, dan sungai. Lalu ada juga yang tinggal di darat dana ada juga yang habitatnya di dalam tubuh hewan atau manusia secara simbiosis.
· Reproduksi
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sebagian protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif disebut konjugasi. Beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif disebut kista.
· Klasifikasi
Protozoa yang sudah teridentifikasi sudah berjumlah lebih dari 60 ribu spesies. Protozoa di kelompokan menjadi 4 menurut alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan Sporazoa.
o Rhizopoda (Sarcodina)
Protozoa yang tergolong pada Rhizopda (Yunani, rhizo=akar, podos=kaki) atau Sarcodina (Yunani, sarco = daging) bergerak dengan penjuluran sitoplasma sel yang membentuk pseudopodia (kaki semut). Pseudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan. Sitoplasma Rhizopoda terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah plasma sel bagian luar yang berbatasan dengan membrane sel. Endoplasma adalah plasma sel bagian dalam. Rhizopoda berkembang biak aseksual dengan pembelahan biner. Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair, baik di darat maupun laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lain. Contoh protisata rhizopoda :Amoeba, Difflugia, Globigerina dan, Entamoeba
o Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
Ciliophora (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora (yunani, phora = gerakan) bergerak menggunakan silia (rambut getar). Ciliata disebut juga infusoria (latin, infus = menuang) karena hewan ini di temukan pada air buangan atau air cucuran. Silia selain berguna sebagai alat gerak juga sebagai alat bantu makan. Sel ciliata memiliki ciri khusus yaitu memiliki 2 inti. 2 sel tersebut yaitu makronukeleus dan mikronukleus. Makronukeleus lebih besar daripada mikronukleus. Makronukeleus berguna untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan. Mikronukleus berguna untuk reproduksi yaitu konjugasi . Ciliata hidup di lingkungan berair dan dalam tubuh makhluk lain dengan bersimbiosis. Contoh protista ciliata : Paramecium, Didinium, Vorticella dan, Stentor
o Flagellata (Mastigophora)
Flagellata (latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (yunani, mastig = cambuk, phora = gerakan) bergerak dengan bulu cambuk atau flagellum. Flagellata biasanya memiliki 2 flagelum. Flagelum ada yang di belakang (posterior) dana ada juga di depan (anterior). Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. Flagellata ada yang hidup di air tawar maupun di laut. Contoh flagellate yaitu : Trypanosoma, Trichomonas, dan Lesishmania.
o Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti sopra. Spora tidak memiliki alat gerak aktif tetapi bergerak secara pasif. Semua jenis protozoa merupakan parasit pada hewan atau manusia. Sporozoa melakuan reproduksi secara aseksual dan seksual. Contoh Sporozoa yaitu : Toxoplasma dan Plasmodium.
· Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa berperan penting dalam mengontrol bakteri di alam karena Protozoa memangsa bakteri. Protozoa juga berperan sebagai zooplankton dan bentos di perairan. Zooplankton dan bentos adalah sumber makanan hewan air. Protozoa lain yang berguna bagi manusia sebagai berikut :
o Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam, dan mineral.
o Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat menjadi tanah radiolarian yang berguna sebagai bahan penggosok.
Selain berguna ada juga yang merugikan mausia yaitu protozoa yang menyebabkan penyakit antara lain sebagai berikut :
o Entamoeba histolytica, penyebab disentri
o Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika
o Plasmodium, penyebab penyakit malaria
o Balantidium coil. Penyebab diare
o Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
o Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak
o Leishmania, penyebab penyakit kala-azar
o Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA ( / 20.26)
BAB 4
EUBACTERIA
Berasal dari kata (eu= sejati) (bacteria=bakteri) jadi bakteri sejati merupakan kelompok mahkluk hidup yang sehari-hari kiat kenal sebagai bakteri. Pertama kali ditemukan Anthony van leuwenhoek. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri di sebut bakteriologi.
Ukuran dan bentuk sel
Ukuran dan bentuknya bervariasi dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan micron 1 mikron sama dengan 1/1000 nm. Bakteri dapat dilihat dengan mikroskop. Bakterinya ada dalam 3 bentuk kokus / bulat, basil /batang, spirila/spiral.
jenis bakteri kokus
- Monokokus
- Diplokokus
- Tetrakokus
- Sarkina
- Streptokokus
- Stafilokokus
Jenis bakteri basil
- Monobasil
- Diplobasil
- Streptobasil
Jenis bakteri spirila
- Spiral
- Spiroseta
- Vibrio
Struktur dan fungsi
Dinding sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk pada bakteri, dinding sel terbentuk dari peptidoglikan. Berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikanya bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu bakteri gram positif dan bakteris gram negative.
Bakteri gram positif: bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal
Bakteri gram negatif: bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis.
Membran sel
Membran yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari fosfolipid dan protein.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel, mengandung ribosom, DNA, dan granula peryimpanan.
Ribosom
Organel yang terbesar di dalam sitoplasma. Tersusun dari protein dan RNA. Berfungsi pada sintesis protein.
DNA
Materi pembawa informasi genetic. DNA bakteri berupa rantai tunggal berbentuk melingkar atau nukleolid, dan yang lebih kecil lagi di sebut plasmid.
Granula penyimpanan
Berfungsi sebagai penyimpanan makanan pada bakteri, umumnya cadangan yang di simpan hanya makanan yang dibutuhkannya.
Kapsul atau lapisan lendir
Lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, jika lapisan tersebut tebal maka disebut sebagai kapsul,dan juga sebaliknya jika lapisan itu tipis disebut juga sebagai lapisan lendir.
Flagelum
Disebut juga bulu cambuk berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Tersusun dari protein. Jika berjumlah satu disebut monotrik, jika banyak di satu sisi disebut lofotrik, satu atau banyak di kedua ujung disebut amfitrik, dan jika tersebar di seluruh permukaan sel disebut sebagai peritrik.
Pilus
Struktur berbentuk rambut halus yang menonjol dari dinding sel, seperti flagellum namun lebih pendek. Fimbria adalah struktur sejenis pilus namun lebih pendek.
Kromosom
Struktur yang berada tepat di bawah membrane plasma. Mengandung pigmen klorofil, dan pigmen lainnya untuk proses foto sintesis.
Vakuola gas
Terdapat pada bakteri di air yang melakukan fotosintesis, memungkinkan bakteri mengapung di air untuk memperoleh cahaya matahari.
Endosperma
Bentuk isitirahat dari beberapa bakteri gram positif, endosperma ada pada bakteri dalam kondisi tidak menguntungkan, jadi sebagai alat pertahanan diri pada bakteri dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Cara hidup
Berdasarkan cara memperoleh makananya bakteri dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
Bakteri heterotrof
- Bakteri heterotrof(makanan senyawa organic dari organism lain)
- Bakteri saprofit( makanannya berupa sisa-sisa organisme)
- Bakteri parasit( bakteri ang memperoleh makanan dari inangnya)
Bakteri autotrof
- bakteri autotrof(bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri)
- bakteri fotoautotrof(menggunakan cahaya untuk membuat makanannya)
- bakteri kemoautotrof(bakteri yang menggunakan energy kimia untuk mensintesis makanannya.
Bakteri anaerob
Bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk memperoleh energinya
bakteri aerob
bakteris yang memerlukan oksigen untuk memperoleh energinya.
Reproduksi
- pembelahan diri
- transformasi
- transduksi
- konjugasi
Archaebateria
Memiliki susunan dan strruktur yang berbeda dengan Eubacteria jadi meskipun kedua-duanya sama-sama prokariotik tapi tetep dikelompokan terpisah. Archaebacteria yang diartikan sebagai bateri kuno dan dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membrane plasma nya mengandung lipid. Hidup di lingkungan ekstrim seperti pada kehidupan awal bumi. Dari keekstriman lingkunganya dibedakan menjadi 3 yaitu bakteri metanogen, bakteri halofil, dan bakteri termoasidofil.
Bakter metanogen
Bakteri yang hidup di rawa dan dapat menghasilkan metana atau biogas.
Bakteri halofil
Halo= garam dan philos= suka artinya suka garam karena bakteri ini tinggal di tempat dengan kadar garam 20 %, beberapa tinggal di lingkungan yang kadar garam nya sepuluh kali lipat dari kadar garam air laut.
Bakteri termoasidofil
Bakteri ini tinggal di daerah yang sangat panas dengan suhu berkisar 60o -80o dengan pH2-4 dan bakteri ini terdapat pada daerah yang memiliki asam sulfat seperti kawah vulkanik.
Bakteri yang menguntungkan
Eubacteria
- Pembusukan sisa-sisa mahkluk hidup.
- Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi
- Berperan sebagai siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat
- Penyubur tanah
- Penghasil antibiotik
- Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang
- Pembuatan zat kimia
Archaebacteria
- Merupakan sebagai pembusukan sampah dan kotoran dan hewan sehingga menghasilkan energi alternative berupa biogas.
Bakteri yang merugikan
Eubacteria
- Pembusukan makanan
- Penyebab penyakit pada hewan
- Penyebab penyakit pada manusia
- Penyabab penyakit pada tanaman budi daya
Archaebacteria
- Penyebab kerusakan pada makanan yang diawetkan menggunakan garam