Protista Seperti Tumbuhan (Rabu, 08 Desember 2010 / 20.47)
Protista seperti Tumbuhan
Ganggang berukuran makroskopik yang berarti merupakan hewan yang sangat kecil dan tidak dapat di lihat dengan mata telanjang. Tetapi ada juga ganggang yang ukurannya sampai 5 meter yaitu Macrocystis. Ganggang ada yang uniseluler (bersel 1) dan ada yang multiseluler (bersel banyak). Ganggang ada yang hidupnya sendiri yang disebut ganggang soliter. Jika ganggang yang hidupnya berkelompok disebut berkoloni.
Struktur dan fungsi tubuh
Ganggang memiliki membrane sel karena ganggang merupakan eukariot. Sel ganggang memiliki Kloroplas. Kloroplas berguna sebagai alat untuk melakukan proses fotosintesis dan memiliki pigmen warna. Kloroplas ada banyak warna contoh klorofil (hijau), santofil (keemasan), fukosantin (cokelat), karoten (oranye). Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada semua jenis ganggang.
Cara Hidup dan Habitat
Ganggang melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makananya. Jadi ganggang termasuk makhluk hidup autotrof. Ganggang hidup bebas di perairan dan ganggang sebagai produsen untuk makhluk hidup heterotrof .
Reproduksi
Ganggang melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Ganggang juga melakukan Metagenesis (pergiliran keturunan). Spora dari ganggang merupakan bentuk vegetatifnya sedangakan generatifnya saat ganggang menghasilkan gamet (sel kelamin).
· Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada ganggang ada 3 jenis pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora.
o Pembelahan Biner
Pembelahan biner terjadi pada ganggang contohnya Chlorella dan Euglena. Jadi sel induk membelah menjadi 2 ganggang baru.
o Fragmentasi
Fragmentasi terjadi pada ganggang multiseluler berbentuk filament atau talus. Contoh dari ganggangnya Laminaria, Spirogyra, dan Sargassum. Jadi Filamen atau Talus yang putus akan menjadi ganggang baru.
o Pembentukan Spora
Pembentukan spora dapat terjadi pada ganggang uniseluler atau ganggang multiseluler. Contoh ganggangnya Chlamydomonas dan Ulothrix. Spora di hasilkan oleh dinding sel induk dan spora keluar dari dinding sel induk yang telah pecah.Ganggang baru bersifat haploid.
· Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual terjadi penyatuan sel kelamin (gamet). Penyatuan gamet di perantarakan oleh air. Hasil penyatuan gamet membentuk zigot yang bersifat diploid (2n). Ganggang diploid itu disebut sporofit. Pada ganggang uniseluler dan ganggang berbentuk filament zigot membentuk zigospora. Lalu zigospora membelah menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat haploid. Haploid tadi memiliki flagellum untuk bergerak. Ini disebut zoospore. Hasil dari itu merupakan reproduksi seksual disebut sel vegetatif. Pada ganggang uniseluler dan berbentuk filamen membentuk alat kelamin untuk bereproduksinya. Gamet betina dihasilkan oleh oogonium sedangkan gamet jantan dihasilkan oleh anteridium.
Klasifikasi Ganggang
Ganggang di kelompokan kedalam 6 kelompok yaitu
1. Euglenoid (Euglenophyta)
2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata)
4. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
5. Phaeophyta (Ganggang Coklat)
6. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid ( Yunani, eu=sejati ; glena=mata) memilki bintik seperti mata yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (Fikobilin) yang berguna sebagai fotoresptor atau dengan kata lain untuk alat perangsang adanya cahaya matahari. Euglenoid diselubungi oleh pelikel. Pelikel ada sejenis protein dan membuat bentuk ganggang ini lentur. Ganggang ini memiliki kloroplas yang mengandung klorofil a dan b serta karoten. Hasil fotosintesis ganggang ini berupa sejenis zat pati yang disebut paramilon. Ganggang ini memiliki 2 flagelum ada yang panjang dan ada yang pendek untuk alat geraknya. Ganggang ini hidup di perairan tawardan bereproduksi secara aseksual. Contoh ganggang ini ada Euglena.
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Ganggang ini dominan dengan pigmen karotenn yang berupa santofil. Pigmen lainya adalah fukosantin, klorofil a dan c. Waranya keemasan dan hidupnya ada yang soliter dan ada yang berkoloni. Memiliki cadangan makanan berupa lemak dan karbohidrat. Dapat bereprodukasi secara aseksual maupun seksual. Contoh ganggang keemasan Navicula dan Synura.
Pyrrophyta/Dinoflagellata ( Ganggang Api)
Ganggang api memiliki pigmen klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin. Ganggang ini umumnya merupakan organism uniseluler yang bersifat fotosintetik. Ganggang ini umumnya ada flagellum di samping atau di ujung selnya. Ganggang api melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh ganggang api Gonyaulax.
Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Ganggang hijau atau Chlorophyta (Yunani, Chloros=hijau) memiliki pigmen dominan berupa klorofil a dan b. Klorofil b hanya terdapat pada ganggang hijau saja. Ganggang hjiau juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau juga ada yang dapat bergerak dengan menggunakan flagellum yang dimilikinya. Sebagian besar ganggang hiaju hidup di air tawar. Contoh ganggang hijau Volvox, Ulva, dan Halimeda.
Phaeophyta ( Ganggang cokelat)
Ganggang cokelat atau Phaeophyta (Yunani, Phaios= cokelat) merupkan ganggang laut yang memiliki pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin.Fukosantin ini berwarna cokelat yang membuat warna yang lain tak begitu terlihat karena selain fukosantin ada pigmen klorofil a, klorofil c, dan santofil. Ganggang ini bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Contoh ganggang cokelat Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.
Rhodophyta ( Ganggang merah)
Rhodophyta (Yunani, rhodos=merah) memiliki pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritin. Sebagaian besar dari ganggang ini merupakan ganggang multiseluler. Cadangan makanan ganggang ini berupa tepung florid. Ganggang ini mengalami metagenesis (pergiliran daur hidup) dengan kata lain berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Contoh ganggang merah adalah Laurencia sp. Dan Corallina.